top of page

Blok M: Dari Little Tokyo Hingga Pusat Kuliner ViraL

Gambar penulis: InternetMedia MhotelJakartaInternetMedia MhotelJakarta
Foto: ENNICHISAI, festival seni dan kuliner jepang Blok M 2014
Foto: ENNICHISAI, festival seni dan kuliner jepang Blok M 2014

Sejarah Blok M dan Awal Mula Little Tokyo

Blok M, kawasan yang terletak di Jakarta Selatan, telah lama menjadi pusat aktivitas bisnis dan hiburan. Pada era 1980-an hingga awal 2000-an, Blok M sempat dikenal sebagai "Little Tokyo," sebuah julukan yang muncul karena kawasan ini menjadi tempat berkumpulnya komunitas Jepang di Jakarta.

Sejarah Little Tokyo di Blok M berawal dari meningkatnya jumlah ekspatriat Jepang yang tinggal dan bekerja di Indonesia, terutama setelah investasi besar-besaran Jepang dalam industri manufaktur dan otomotif pada era 1980-an. Banyak perusahaan Jepang yang beroperasi di Jakarta, dan para ekspatriat ini membutuhkan tempat yang bisa menghadirkan nuansa kampung halaman mereka. Maka, berbagai restoran, bar, hingga tempat hiburan ala Jepang mulai bermunculan di sekitar kawasan Blok M, khususnya di area Jalan Melawai.


Masa Kejayaan Little Tokyo

Puncak kejayaan Little Tokyo terjadi sekitar tahun 1990-an hingga dsm2000-an. Saat itu, kawasan ini dipenuhi dengan restoran khas Jepang yang menawarkan sushi, ramen, izakaya (pub ala Jepang), hingga bar karaoke yang sering dikunjungi oleh para ekspatriat Jepang. Suasana di Blok M saat itu benar-benar seperti di distrik hiburan di Tokyo—lampu-lampu neon warna-warni menghiasi jalanan sempitnya, papan-papan berbahasa Jepang terlihat di berbagai sudut, dan orang-orang berbincang dalam bahasa Jepang dengan suasana yang autentik.

Salah satu daya tarik utama dari Little Tokyo adalah berbagai izakaya dan bar eksklusif yang sering dikunjungi para pekerja Jepang setelah jam kerja. Selain itu, festival budaya Jepang seperti Ennichisai juga mulai diadakan di kawasan ini, semakin mengukuhkan citra Blok M sebagai "Little Tokyo" di Jakarta.


Mulai Meredup: Mengapa Little Tokyo Tidak Seperti Dulu Lagi?

Memasuki pertengahan 2010-an, julukan "Little Tokyo" untuk Blok M mulai memudar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ini:

  1. Berkurangnya Jumlah Ekspatriat Jepang

    Seiring berjalannya waktu, banyak perusahaan Jepang yang mulai mengurangi ekspatriat mereka di Indonesia dan lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja lokal. Dengan berkurangnya komunitas Jepang di Blok M, daya tarik kawasan ini sebagai "Little Tokyo" pun perlahan berkurang.

  2. Pandemi COVID-19 dan Keterpurukan Blok M

    Saat pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020, Blok M mengalami penurunan aktivitas yang drastis. Banyak restoran dan tempat hiburan terpaksa tutup karena kebijakan pembatasan sosial dan berkurangnya jumlah pengunjung. Kawasan yang dulunya ramai dengan kehidupan malam dan tempat nongkrong pun mendadak sepi. Banyak tempat usaha yang tidak mampu bertahan dan akhirnya gulung tikar, membuat Blok M seolah kehilangan daya tariknya.

  3. Kebangkitan Blok M: Pusat Kuliner Viral

    Setelah pandemi mereda dan pembatasan sosial dicabut, Blok M perlahan mulai kembali bergairah. Namun, kali ini bukan sebagai "Little Tokyo," melainkan sebagai pusat kuliner viral yang ramai dikunjungi oleh Gen Z dan food enthusiast. Banyak tempat makan baru bermunculan dengan konsep yang unik dan modern, yang kemudian viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram.


Blok M Hari Ini: Surga Kuliner Viral Favorit Anak Muda

Foto: Antrean warga di kedai jajanan viral di Blok M, Jakarta Selatan (Devi/detikcom)
Foto: Antrean warga di kedai jajanan viral di Blok M, Jakarta Selatan (Devi/detikcom)

Saat ini, Blok M dikenal sebagai salah satu pusat kuliner paling hits di Jakarta, terutama di kalangan Gen Z. Banyak kedai makanan di kawasan ini menjadi viral, menarik perhatian orang-orang yang ingin mencicipi kuliner yang sedang viral seperti: dan banyak lainnya.

Di area Melawai, beberapa restoran Jepang masih bertahan, tetapi kini Blok M lebih dikenal dengan ragam kuliner modern dan inovatif. Beberapa makanan dan minuman yang sempat viral di media sosial seperti Maiku Cafe, Little Salt Bread, BusyCheese Cafe, OO Donut sampai makanan di area Pujasera yang viral di media sosial mendominasi kawasan ini.

Blok M Square dan sekitarnya kini menjadi pusat jajanan malam yang selalu ramai, dengan berbagai pilihan makanan dari sate taichan, dimsum, hingga bakmi viral. Kehidupan malam di Blok M pun semakin semarak dengan banyaknya tempat makan yang buka hingga larut, menciptakan suasana yang hidup dan dinamis.

Meskipun "Little Tokyo" kini hanya tinggal kenangan bagi sebagian orang, Blok M tetap menjadi salah satu ikon kuliner di Jakarta. Dengan terus berkembangnya tren kuliner dan daya tariknya bagi anak muda, kawasan ini akan selalu memiliki tempat spesial di hati para pencinta makanan dan pemburu pengalaman baru.

 

Sumber :


 
 
 

Comments


Contact Us.png
M HOTEL LOGO TRANSPARAN.png

Jl. Melawai 6 No.27, RT.3/RW.1, Melawai, Kec. Kby. Baru, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160

(021) 7234848

Info@mhoteljakarta.com

instagram m hotel
Facebook M Hotel
tripadvasor m hotel
google business m hotel

© 2023 oleh CASA 3. Bangga dibuat dengan Wix.com

bottom of page